Rabu, 26 Desember 2012

Teori-Teori Akuntansi


LANDASAN TEORI 

Menurut Chusing dan Romney (2001), informasi dapat diartikan sebagai 
pemrosesan hasil yang terorganisasi, berarti dan berguna bagi yang menerimanya.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2001), bahwa sistem informasi akuntansi adalah 
kumpulan sumberdaya yang dirancang untuk mentranformasikan data menjadi informasi-
informasi ini dikomunikasikan ke beragam pemakai. Definisi lain yang diberikan oleh 
Moscove (1981), yang dikutip oleh Baridwan (2003), bahwa sistem informasi akuntansi 
adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, 
menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi financial dan pengambilan keputusan 
yang relevan kepada pihak di luar perusahaan (seperti kantor pajak, investor,dan kreditor) 
dan pihak internal (terutama manajemen). 
Definisi pengendalian internal menurut IAI (2000), pengendalian internal adalah 
suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas 
yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan 
berikut : 
a.  Keandalan pelaporan keuangan. 
b. Efektivitas dan efisiensi operasi. 
c.  Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. 
Di Indonesia, bagi institusi pemerintah ataupun swasta adalah keharusan 
penyelenggaraan internal control berbasis framework COSO (internal control COSO) 
tertuang dalam pasal 22 Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 
tentang penerapan good governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam 
keputusan tersebut dinyatakan bahwa manajemen BUMN harus memelihara internal 
control bagi perusahaan yang meliputi: 
a.  Lingkungan Pengendalian 
b.  Penilaian Risiko 
c.  Prosedur Pengendalian 
d.  Informasi dan Komunikasi 
e.  Monitoring 
Berikut ini disajikan penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti sama dengan 
yang penulis lakukan. 
Tri Pudjadi, Harto Tom Junior. Dalam penulisannya tujuan penelitiannya adalah 
melakukan analisa terhadap proses bisnis penjualan dan penerimaan kas perusahaan 
Xtrans Travel yaitu perusahaan jasa angkutan antar kota yang berkantor pusat di Jakarta 
dan mempunyai beberapa kantor cabang take and drop di tiap kota Bandung dan Jakarta. 
Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini ialah laporan penjualan dan kas yang 
terlambat, karena harus menunggu data dari cabang yang terkumpul sebelum membuat 
laporan tersebut. Hal ini disebabkan karena prosedur pemesanan sampai pembuatan 
laporan yang masih manual; Rekomendasi penelitian adalah membuat analisa dan 
perancangan sistem informasi akuntansi dengan pendekatan object oriented dan dengan 
sistem pengendalian internal yang memungkinkan kontrol berdasarkan otorisasi antara 
bagian dalam perusahaan. Hasilnya dibuatkan prototip sistem di mana pemesanan dapat 
dilakukan di mana pun dan kapan pun oleh penumpang dengan menggunakan web dan 
mencetak bukti pesanan sendiri. 
Noerlina N; Ratna L.S.S,. Dalam penulisannya, berisi tentang perancangan 
sebuah sistem yang baik harus memperhatikan masalah penerapan sistem pengendalian 
internal. Sistem pengendalian internal pada PT SAAG Utama memiliki beberapa 
kelemahan, yaitu sistem pencatatan transaksi penjualan dan piutang dagang yang 
dijalankan masih kurang efisien. Dengan adanya sistem informasi akuntansi penjualan 
dan piutang dagang yang dirancang dengan mempertimbangkan pengendalian intern yang 
baik, dapat membantu manajemen mengendalikan transaksi piutang usaha melalui 
perbaikan struktur informasi pada laporan, penerapan manajemen kredit yang disertai 
pengawasan teratur, dan membantu karyawan PT SAAG Utama melaksanakan 
pekerjaannnya dengan efisien dan efektif. 
Anggara Hayun A. Artikel membahas cara merancang model sistem informasi 
produksi, distribusi, dan penjualan dengan mengambil kasus pada PT. X. perancangan 
model informasi produksi, distribusi, dan penjualan merupakan kebutuhan, terutama bagi 
para pengambil keputusan di perusahaan. Dengan adanya sistem informasi 
produksi, distribusi, dan penjualan dapat memudahkan perusahaan dalam mengendalikan 
dan memantau kegiatan tersebut menjadi lebih optimal, efisien, dan efektif. Perancangan 
model sistem informasi produksi, distribusi,dan penjualan ini merupakan pengembangan 
dari metode operasional research. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar